×
Ramalan Bintang
Indiga
Free - In Google Play
View '

Saturday, January 11, 2020


Salah satu infeksi yang berbahaya bagi perempuan hamil adalah infeksi dan berkembangnya parasit Toksoplasma gondii. Infeksi yang terjadi pada janin berpotensi menyebabkan cacat bawaan terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal sampai usia janin 3 bulan. 

Toksoplasmosis adalah infeksi yang diakibatkan oleh sejenis parasit toksoplasma gondii, yang menyerang jaringan saraf. Parasit ini biasa terdapat pada bulu kucing dan hewan peliharaan rumah lainnya. Pada daging setengah matang, telur setengah matang, buah-buahan atau sayuran juga akan terdapat bila tercemar tinja hewan peliharaan misalnya kucing yang mengandung oosit. Virus ini bisa menular melalui kandungan, juga lewat transfusi darah dan transplantasi organ. 


Toksoplasmosis gondii memiliki daur hidup yang kompleks. Saat berbentuk kista berada dalam host perantara kucing ataupun unggas. Setelah itu masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan kurang matang atau daging setengah matang. Tanah juga merupakan media siklus hidup parasit ini. Apabila wanita hamil yang mengidap toxoplasmosis pada awal kehamilan, maka 15% janin akan terinfeksi dan menyebabkan abortus ataupun kelahiran dini.

Virus ini juga menyebabkan pembesaran hati dan limpa, kuning dan pada mata dan kulit atau pneumonia, ensephalus (tidak memiliki tulang tengkorak) dan bisa diikuti kematian. Walaupun 90% bayi yang terinfeksi lahir dengan normal tetapi 80-90% bayi tersebut akan menderita gangguan penglihatan setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah lahir. Dan 10% akan mengalami gangguan pendengaran. Selain itu juga terjadi gangguan pada mata sampai terjadi kebutaan, kegagalan pada sistem syaraf, gangguan pendengaran (bisu-tuli), demam, kuning akibat gangguan hati, erupsi kulit, dan gangguan pernafasan. 

Jadi, parasit toksoplasmosis ini tidak hanya berakibat fatal pada kehamilan, namun juga bisa diderita siapa saja, lelaki maupun perempuan, remaja ataupun dewasa. Indikasi infeksi pada janin bisa diketahui pemeriksaan USG, yaitu terdapat cairan berlebihan pada perut (asites), pengapuran pada otak atau pelebaran saluran cairan otak (ventrikel). Bisa saja janin terlihat normal hingga lahir, namun kemudian terjadi retinitis (radang retina mata), penambahan cairan otak (hidrosefalus), atau perkapuran pada otak dan hati. Anda bisa memeriksakan serologis (serum darah) yang dilakukan bersama dengan rubella, cytomegalovirus, dan herpes simpleks, sehingga seringkali disebut sebagai pemeriksaan TORCH. 

Pemeriksaan hispatologi juga bisa dilakukan dengan melihat gejala klinik. Pemeriksaan langsung bisa dilakukan dengan cara melihat adanya dark spot pada retina, melakukan pemeriksaan darah untuk melihat apakah parasit sudah meyebar melalui darah dengan melihat perubahan yang terjadi pada gambaran darahnya, serta bisa menggunakan CT Scan dan MRI untuk menemukan lesi akibat parasit tersebut. 

Metode diagnosa lain yang sering digunakan adalah dengan menggunakan Indirect haemglutination (IHA), Immuniflourescence (IFAT) ataupun dengan Enzym Immunoassay (Elisa). Seseorang dinyatakan terinfeksi toksoplasmosis jika dalam darahnya terdeteksi (imunoglobulin M) IgM dan IgA positif. 

Jika anda terserang penyakit ini secara akut, kesembuhannya relatif cepat sedangkan yang bersifat kronis penyembuhannya relatif lama. Bila sudah terjadi kerusakan jaringan, maka kondisinya tidak bisa kembali seperti semula atau tidak dapat pulih. Toksoplasmosis tergolong parasit yang memerlukan pengobatan yang cukup panjang. Bila indikasi infeksi sudah pasti, yaitu IgM dan IgA positif, harus segera dilakukan penanganan sedini mungkin. 

Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian sulfa, pirimethamin, spiramycin dan clindamycin. Sulfa dan pirimethamin dapat menembus plasenta dengan baik sehinga dianjurkan untuk pengobatan pertama. Terapi harus dilakukan terus sampai persalinan. Bahkan setelah persalinan akan dilakukan pemeriksaan pada bayi. Bila didapat IgM positif maka bisa dipastikan bayi telah terinfeksi. Meski hasilnya negatif sekalipun, tetap harus dilakukan pemeriksaan berkala sesudahnya. 

Dengan pemeriksaan serta pengobatan secara dini maka penularan pada bayi bisa ditekan seminimal mungkin. Selain itu pengobatan dini yang tepat saat awal kehamilan akan menurunkan secara signifikan kemungkinan janin terinfeksi. 

Karena itu, bila anda positif hamil sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, apakah tubuh anda telah memiliki kekebalan terhadap toksoplasmosis. Semakin awal toksoplasmosis menyerang kehamilan anda semakin besar dampak yang ditimbulkan pada janin anda. Pencegahan virus ini adalah memasak daging hingga matang dengan pemanasan internal 70 derajat C (158 derajat F) sedikitnya 15-30 menit. 

Bersihkan tangan dengan air sabun setelah memegang daging mentah. Hindari mengkonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi. Jangan mengkonsumsi telur mentah atau setengah matang. Sebaiknya hindari kontak langsung dengan tanah yang potensial sebagai tempat ookista, karena ookista akan mampu bertahan dalam tanah dalam waktu yang sangat lama. 

Jangan sampai terkontaminasi silang antara bahan mentah dengan bahan makan yang telah matang. Biasakan juga mencuci sayur dan buah yang akan dikonsumsi. 


Bila anda memelihara kucing, buanglah feses dari kandangnya setiap hari untuk mencegah ookista sporulasi. Bersihkanlah kandang tersebut dengan air mendidih dan sebaiknya beri kucing makanan yang matang dan jangan sampai kucing memburu tikus atau binatang lainnya. 

 Atau sebaiknya jangan memelihara kucing, bila anda sedang hamil. Titipkan kucing anda di kerabat anda agar si jabang bayi tidak terinfeksi virus ini.

Blog Templates Blogger Template | Free Blogger Templates | Ramalan Bintang